Hindari Beli Ikan Tuna Potongan
Meski lebih ekonomis, Ibu perlu hati-hati jika membeli ikan tuna potongan. Pasalnya, banyak pula ikan tuna potongan yang ditambahkan pengawet dan pewarna agar terlihat tetap segar meski sudah berhari-hari dibiarkan.
Setelah mengetahui cara memilih ikan tuna yang segar, langkah selanjutnya yang perlu Ibu ketahui adalah cara memasak ikan tuna yang aman untuk dikonsumsi anak.
Baca juga: Manfaat Asam Amino Untuk Pertumbuhan Anak
Tips Memasak Daging Sapi Serundeng Kering
Tips memasak yang pertama yang dapat kalian ikuti yaitu pastikan daging dan kelapa yang kalian gunakan segar dan berkualitas. Bahan yang segar dan berkualitas tentu akan menentukan rasa masakan.
Kedua, potong daging berlawanan arah serat jika ingin mendapatkan tekstur daging yang empuk. Ketiga, ketika membuat serundeng gunakan api kecil sambil terus diaduk.
Bagi kalian yang ingin mencoba membuat daging sapi serundeng sendiri di rumah, resep daging sapi serundeng kering di atas dapat kalian ikuti. Yuk, segera eksekusi sekarang juga!
Baca Juga: 5 Tips Membedakan Daging Kambing dan Daging Sapi, Gampang!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Cara Memasak Ikan Tuna Digoreng
Cara memasak ikan tuna dengan cara digoreng harus menggunakan bumbu yang pas, agar bau amisnya tidak berasa. Ibu bisa merebus terlebih dahulu ikan tuna setengah matang dengan tambahan air jeruk nipis dan jahe sesuai selera. Berikut ide cara memasak ikan tuna yang digoreng:
Cara Memasak Ikan Tuna Sebagai Camilan Sehat
Selain cara memasak ikan tuna di atas, Ibu juga bisa membuat camilan sehat dari ikan ini lho. Menu yang paling umum adalah salad tuna seperti di bawah ini:
Itu dia cara memasak ikan tuna yang aman agar bisa dikonsumsi anak. Ibu bisa mengikuti tips di atas untuk mengolah berbagai macam makanan kesukaan si Kecil. Selain itu, Ibu juga bisa menambah gizi lainnya dari susu pertumbuhan yang kaya akan nutrisi penting. Salah satunya Frisian Flag PRIMAGRO 1+ yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-3 tahun sebagai tambahan nutrisi agar mendukung tumbuh kembangnya.
Jangan lupa ya, Bu untuk selalu memantau tumbuh kembang si Kecil secara berkala melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima ini membantu Ibu untuk mengetahui penambahan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massa tubuhnya. Semua aspek pertumbuhan tersebut akan diukur serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, coba Rapor Tumbuh Kembang Prima sekarang!
Bagi sebagian dari kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan nama serundeng. Serundeng sendiri merupakan lauk khas Indonesia yang sering dipadukan dengan daging sapi. Rasanya yang gurih manis itulah yang membuat lauk ini sangat cocok jika dipasangkan dengan nasi panas.
Jika kalian ingin mencoba menu ini di rumah, berikut resep daging sapi serundeng kering yang dapat kalian ikuti. Check this out!
Bahan Daging Sapi Serundeng Kering
Bahan bumbu serundeng:
Bahan bumbu daging ungkep:
Baca Juga: Resep Serundeng Kelapa Sederhana, Teman Makan Nasi yang Super Gurih
Cara Memasak Ikan Tuna Ditumis
Cara memasak ikan tuna selanjutnya dengan cara ditumis. Olahan ini cocok untuk anak di atas satu tahun. Ibu juga perlu mengolahnya dengan baik agar kandungan nutrisi dalam ikan tuna tidak hilang. Sebelum menumisnya, ikan tuna harus dimarinasi dan didiamkan dengan air jeruk dan daun jeruk agar bau amisnya hilang, digantikan dengan aroma segar. Berikut ide cara memasak ikan tuna ditumis:
Bahan untuk bumbu tumbuk:
Diasuh oleh: Dr.K.H. Maulana Hasanuddin, M.A. (Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat); dan Drs.H. Sholahudin Al-Aiyub, M.Si. (Wakil Sekretaris Jenderal MUI Pusat dan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat).
Assalamu’alaikum warahmatullah
Kami merasa bingung dan bimbang tentang kehalalan konsumsi ikan Hiu. Karena sebagaimana diketahui, ikan hiu itu termasuk hewan yang bertaring, buas dan ganas. Bahkan diberitakan pernah terjadi, ada orang yang dimangsa ikan hiu ketika berenang di laut. Selain itu, kami juga mendapat informasi keagamaan, ada nash atau hadits yang melarang kita memakan hewan yang bertaring, buas dan memangsa.
Maka dengan ini saya meminta penjelasan kepada pa Ustadz, bagaimana hukum memakan ikan hiu yang jelas-jelas buas dan ganas serta bertaring itu? Atas jawaban dan penjelasan dari bapak Ustadz, saya mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya. Wal-hamdulillahi robbil ‘alamin.
Memang ada Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda, “Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (H.R. Muslim). Dalam Hadits dari Abi Tsa’labah, disebutkan pula, “Rasulullah saw melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits yang lain dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, “Rasulullah saw melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.” (H.R. Muslim).
Namun para ulama menjelaskan, kalau dilihat teks haditsnya, dan Asbabul Wurud hadits yang menjelaskan masalah binatang buas tersebut,maka itu berlaku terbatas hanya bagi binatang darat. Tidak termasuk binatang air/laut atau ikan atau hewan laut. Sehingga para ulama pun memahami demikian. Karena untuk kasus hewan laut, ada dalil/nash lain yang bersifat Lex Specialis, sebagai ketentuan khusus, yang menyatakan kehalalan mengkonsumsi binatang laut.
Dalam kaidah Kaidah Fiqhiyyah disebutkan satu ungkapan, “Maa min ‘aammin illa lahu khossh”. Setiap ketentuan yang bersifat umum, maka ada ketentuan khususnya. Dan ketentuankhusus itu bersifat Qoth’i, menjadi dalil yang kuat.
Apalagi di dalam Al-Quran disebutkan, sebagai dalil yang pasti, Allah berfirman yang artinya: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut.” (Q.S. Al-Maidah: 96)
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia mengatakan, “Seseorang pernah menanyakan pada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, kami pernah naik kapal dan hanya membawa sedikit air. Jika kami berwudhu dengannya, maka kami akan kehausan. Apakah boleh kami berwudhu dengan air laut?” Rasulullah saw lantas menjawab, “Air laut itu suci dan bangkainya pun halal.” (H.R. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan At-Tirmidzi. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dari Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda, “Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa.” (H.R. Ibnu Majah).
Dalam perkatan yang masyhur dari Ibnu ‘Abbas, yang dimaksud “shoidul bahr” dalam ayat di atas adalah hewan air yang ditangkap hidup-hidup, sedangkan yang dimaksud “tho’amuhu” adalah bangkai hewan air. Yang dimaksud bangkai hewan air adalah yang mati begitu saja, tanpa diketahui sebabnya.
Ibnu Hajar Al-Asqolani mengatakan, “Tidak ada perselisihan para ulama bahwa ikan adalah jenis binatang yang dihalalkan. Yang terdapat perselisihan di antara mereka adalah hewan air yang memiliki bentuk yang sama dengan hewan darat seperti manusia, anjing, babi dan ular.”
Dari ayat dan hadits tersebut di atas, menunjukkan dan menjadi dalil bahwa binatang laut itu halal dikonsumsi. Kalaupun ada perbedaan pendapat, seperti dalam hal anjing laut atau babi laut, maka itu relatif tidak signifikan karena Jumhur Ulama sepakat berpendapat, hewan laut itu halal. Yakni dengan ciri-ciri, hewan yang hidup dan berkembang-biak di laut, bernafas dengan insang.
Maka para ulama sepakat, semua jenis ikan laut itu hukumnya halal untuk dikonsumsi, kecuali yang menimbulkan Mudhorot atau berbahaya bagi kesehatan manusia. Dengan ketentuan ini, maka apakah hewan laut itu ganas, atau buas, atau berbentuk seperti anjing laut, babi laut, maka secara umum, itu semua halal hukumnya untuk dikonsumsi.
Meskipun demikian, memang ada pendapat yang menyatakan kalau ikan laut itu berbentuk babi, maka hukumnya tidak boleh. Namun itu hanya sebagai pendapat atau hasil ijtihad yang tidak didukung dengan nash atau dalil yang jelas dan shohih.
Wallahu a’lam bimurodih, wal-hamdulillahi robbil ‘alamin.
Ikan tongkol segar atau pindang selalu enak dijodohkan dengan sambal. Apalagi jika dipadukan dengan petai yang segar dan renyah, dijamin nasi jadi nambah terus.
Salah satu jenis ikan laut berdaging tebal yang populer adalah ikan tongkol. Ikan ini enak dimasak dengan paduan santan dan cabe. Ada ikan tongkol segar, pindang dan asap. Ikan tongkol asap dikenal sebagai cakalang fufu di Manado.
Ikan tongkol pindang merupakan ikan tongkol yang dikukus hingga lunak dan matang. Biasanya diberi sedikit garam hingga agak asin. Dijual dalam potongan besar di pasar tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena dagingnya tebal, sedikit keras dan gurih, pindang tongkol paling enak dimasak dengan cabe dan petai. Ditambah dengan cabe rawit merah utuh, rasanya dijamin pedas nendang dan gurih.
Jika kurang semangat makan, ada baiknya mencoba olahan ikan tongkol yang satu ini. Chef Martin Praja memberikan resep dan cara membuatnya di tayangan Masak Masak yang ditayangkan di Trans Tv tiap Sabtu dan Minggu jam 13.30. Bikin yuk!
Bahan:• 500 g ikan pindang tongkol• 100 g petai• 1 batang daun bawang• 2 cm lengkuas• 3 lembar daun jeruk• 1 batang serai, memarkan• 10 buah cabe rawit merah• garam• kaldu jamur• merica bubuk• Bumbu Halus:• 10 butir bawang merah• 5 siung bawang putih• 10 buah cabe merah besar• 1 potong terasi• 3 butir kemiri
1. Masukkan bahan bumbu halus dalam blender. Proses hingga halus.2. Tumis bumbu halus hingga mendidih dan matang.3. Masukkan daun jeruk, lengkuas dan serai. Aduk hingga layu.4. Tambahkan pete dan cabe rawit merah, aduk hingga mendidih beberapa saat.5. Tuangi sedikit air dan didihkan.6. Masukkan ikan pindang tongkol, masak hingga mendidih dan kental.7. Tambahkan daun bawang, aduk hingga layu lalu angkat.8. Sajikan hangat.
1. Untuk tumis ikan tongkol petai ini bisa dipakai ikan tongkol pindang atau kukus. Jika suka, pindang juga bisa digoreng sebentar hingga agak kering.2. Saat membeli pilih pindah tongkol yang kokoh bentuknya dan kukus sebentar hingga agak lunak sebelum diolah.3. Selain dipotong-potong besar, pindang tongkol bisa disuwir kasar-kasar.
Tuna termasuk jenis ikan yang sering jadi pilihan banyak orang karena kaya nutrisi, mudah diolah, serta tekstur dagingnya lembut. Ikan tuna mengandung nutrisi lengkap yang bermanfaat bagi kesehatan, mulai dari protein, karbohidrat, lemak, kalori, vitamin B6, B12, D, natrium, serta zat besi. Tak heran banyak Ibu yang mencari tahu cara memasak ikan tuna agar kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi.
Dalam tumbuh kembang anak, ikan tuna termasuk sumber protein hewani yang penting agar meningkatkan metabolisme, sebagai sumber energi, serta menjaga kesehatan sebagian besar organ tubuh anak. Nutrisi yang tak kalah penting dalam ikan tuna adalah isoleusin. Apakah Ibu baru dengar istilah ini? Isoleusin merupakan asam amino esensial yang berperan penting dalam membentuk otot. Asam amino esensial ini juga bertugas mengatur kadar energi pada tubuh, meningkatkan sistem imun, serta memproduksi hemoglobin.
Selain isoleusin, ada jenis asam amino esensial lain yang penting untuk mendukung pertumbuhan anak. Perlu Ibu ketahui, asam amino esensial ini didapatkan dari proses pemecahan protein dalam saluran cerna. Asam amino esensial atau disebut juga 9AAE tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapatkan dari makanan, salah satunya ikan tuna.
Namun, tak jarang pula Ibu yang bingung mengolah ikan tuna karena baunya yang amis dan menyengat, sehingga membutuhkan cara khusus dalam mengolahnya. Sebelum mengetahui cara memasak ikan tuna yang aman untuk anak, Ibu perlu tahu juga cara memilih ikan tuna agar tidak keliru, ya!
Cara Membuat Daging Sapi Serundeng Kering
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Cara membuat daging ungkep:
Cara membuat serundeng daging:
Periksa Aroma Ikan Tuna
Selain warna dan tekstur, Ibu juga perlu memperhatikan aroma yang keluar dari ikan tuna untuk mengetahui kualitasnya. Ikan tuna yang segar akan memiliki aroma khas laut yang segar. Sedangkan, ikan yang tak segar akan mengeluarkan aroma amis dan busuk sekaligus.
Perhatikan Warna dan Tekstur Ikan Tuna
Ikan tuna yang segar bisa Ibu lihat dari warnanya. Ikan yang memiliki kualitas baik bisa dilihat dari warna dagingnya yang berwarna kemerahan alami dan terlihat segar. Sebaiknya hindari memilih ikan tuna yang berwarna pucat, kotor, dan bau amisnya terlalu menyengat. Setelah melihat warna, Ibu juga perlu memperhatikan teksturnya. Ikan tuna segar memiliki tekstur kulit yang kenyal. Ibu bisa tekan bagian kulitnya, jika masih kenyal, berarti ikan tersebut segar. Sedangkan, jika kulitnya terlihat pucat dan mengkerut, bisa jadi ikan tersebut tidak segar dan tidak layak konsumsi.